Monday, October 22, 2007

mengapa para ekonom tidak pernah sepaham

Mengapa Para Ekonom Tidak Pernah Sepaham

"Bila semua ekonom ditempatkan dari ujung ke ujung, mereka tidak akan mencapa suatu kesimpulan". Sindiran dari George Bernard Shaw ini membuka pemikiran kita. Para ekonom sebagai suatu kelompok seringkali menuai kritik karena memberikan saran yang saling bertentangan kepada para pembuat kebijakan. Presiden Ronald Reagen sekali waktu melontarkan lelucon, apabila permainan Trivial Pursuit dirancang bagi para ekonom, permainan tersebut akan memiliki 100 pertanyaan dan 3.000 jawaban.Mengapa para ekonom sering memberikan saran yang saling bertentangan kepada para pembuat kebijakan? ada dua alasan dasar:(1). Para ekonom mungkin tidak setuju atas keabsahan teori-teori positif alternatif mengenai bagaimana dunia bekerja.(2). Para ekonom mungkin memiliki nilai-nilai yang berbeda dan, oleh sebab itu memiliki pandangan normatif yang berbeda mengenai kebijakan yang seharusnya dilakukan.
Perbedaan-Perbedaan dalam Penilaian IlmiahBeberapa abad lalu, para astronom berdebat manakah di antara bumi dan matahari yang merupakan pusat tata surya. Baru-baru ini, para ahli meteorologi berdebat apakah bumi sedang menghadapi pemanasan global, dan apabila demikian, mengapa. Ilmu pengetahuan merupakan pencarian atas pemahaman mengenai dunia di sekitar kita. Tidaklah mengejutkan bahwa ketika pencarian terus berlanjut, para ilmuwan bisa berselisih paham mengenai arah yang tepat untuk menemukan kebenaran.Para ekonom sering tidak setuju dengan alasan serupa. Ekonomi merupakan ilmu baru, dan masih banyak yang harus dipelajari. Para ekonom kadang-kadang berselisih paham karena mereka memiliki dugaan-dugaan yang berbeda mengenai keabsahan teori alternatif atau mengenai ukuran parameter-parameter penting.Sebagai contoh, para ekonom tidak setuju mengenai apakah pemerintah harus memungut pajak berdasarkan pendapatan rumah tangga atau pembelanjaan rumah tangga. Para pendukung perubahan dari pajak pendapatan ke pajak pengeluaran percaya bahwa perubahan tersebut akan mendorong rumah tangga untuk menabung lebih banyak, karena pendapatan yang ditabung tidak akan dikenai pajak. Tabungan yang lebih tinggi kemudian akan membawa pertumbuhan yang lebih pesat dalam produktivitas dan standar hidup. Para pendukung sistem pajak pendapatan percaya bahwa tabungan rumah tangga tidak akan banyak merespons perubahan undang-undang pajak. Kedua kelompok ekonom ini memegang pandangan normatif berbeda mengenai sistem pajak karena mereka memiliki pandangan positif berbeda mengenai respons tabungan terhadap insentif pajak.

Perbedaan-Perbedaan dalam NilaiBanyangkan bahwa Peter dan Paul mengambil jumlah air yang sama dari sumur kota. Untuk membayar biaya pemeliharaan sumur, kota mengenakan pajak kepada para warganya. Peter memiliki pendapatan $50.000 dan dikenakan pajak $5.000, atau 10 persen dari pendapatannya. Paul memiliki pendapatan $10.000 dan dikenakan pajak $2.000, atau 20 persen dari pendapatannya.Apakah kebijakan ini tidak adail? Bila tidak, siapa yang membayar terlalu besar dan siapa yang membayar terlalu kecil? apakah ada bedanya jika pendapatan Paul yang rendah ini disebabkan oleh cacat medis yang dideritannya, atau karena keputusannya untuk berkarier dalam dunia seni peran? apakah ada bedanya jika pendapatan Peter yang tinggi adalah karena warisan yang besar, atau karena kerelaannya mengerjakan sesuatu yang membosankan dengan jam kerja yang banyak?Ini adalah pertanyaan-pertanyaan sulit yang sering mengundang perselisihan paham dimasyarakat. Bila kota ini menyewa dua ahli untuk mempelajari bagaimana seharusnya kota tersebut mengenakan pajak kepada warganya untuk membayar biaya sumur, kita tidak akan terkejut apabila mereka memberikan saran yang saling bertentangan.Contoh sederhana ini memperlihatkan mengapa para ekonom kadang-kadang berselisih paham mengenai kebijakan publik. Seperti yang telah diketahui adanya analisis positif dan normatif, kebijakan-kebijakan tidak bisa dinilai atas dasar-dasar ilmiah saja. Para ekonom kadang-kadang memberikan saran yang saling bertentangan karena mereka memiliki nilai-nilai yang berbeda. Menyempurnakan ilmu ekonomi tidak akan mengungkapkan kepada kita apakah Peter atau Paul yang membayar terlalu banyak.
Persepsi versus RealitasKarena adanya perbedaan dalam penilaian-penilaian ilmiah dan nilai-nilai, beberapa perbedaan pendapat di antara para ekonom tidak terhindarkan. Namun, kita tidak boleh membesar-besarkan perbedaan pendapat itu. Dalam banyak kasus, para ekonom memberikan pandangan yang seragam.Dalam survei yang dilakukan terhadap para ekonom di dunia bisnis, pemerintahan, dan akademik. Dalil pertama adalah mengenai pengendalian biaya sewa. Hampir semua ekonom percaya bahwa pengendalian biaya sewa berdampak buruk terhadap ketersediaan dan kualitas perumahan, dan merupakan cara yang memakan biaya sangat besar dalam menolong anggota masyarakat yang paling membutuhkan. Meskipun demikian, banyak pemerintah kota memilih untuk mengabaikan saran para ekonom dan menempatkan batas tertinggi pada biaya sewa sehingga para pemilik rumah sewaan membebankannya kepada para penyewanya.Dali kedua adalah mengenai tarif dan kuota impor, dua kebijakan yang membatas perdagangan antarbangsa. Hampir semua ekonom menentang pembatasan-pembatsan terhadap perdagangan bebas. Meskipun demikian, selama bertahun-tahun, Presiden dan Kongres memilih untuk membatasi impor barang-barang tertentu. Pada tahun 2002, misalnya, pemerintahan Presiden Bush membebankan tarif yang tinggi pada baja untuk melindungi produsen baja domestik dari persaingan asing. Pada kasus ini, para ekonom memberikan saran yang seragam, namun para pembuat kebijakan memilih untuk mengabaikannya.Mengapa kebijakan-kebijakan seperti pengendalian biaya sewa dan pembatasan perdagangan tetap berlangsung bila para ahli bersatu menentangnya? alasanya bisa jadi karena para ekonom belum meyakinkan masyarakat umum bahwa kebijakan-kebijakan inilah yang diinginkan.


Referensi: the fundamental of economics by N.Gregory Mankiw