Saturday, October 20, 2007

Bagaimana Ekonom Berpikir

Review: Macroeconomics Advance

BAGAIMANA EKONOM BERPIKIR


Meskipun para ekonom sering mempelajari isu-isu bermuatan politis, namun mereka berusaha mengarahkan isu-isu ini dengan obyektivitas seorang ilmuwan. Seperti ilmu pengetahuan lainnya, ekonomi memiliki perangkat sarananya sendiri--terminologi, data, dan cara berfikir--yang bisa kelihatan asing dan aneh bagi orang awam. Cara terbaik umtuk membiasakan diri dengan sarana ini adalah belajar menggunakannya.


* Teori Sebagai Pembangun Model
Anak-anak kecil belajar banyak tentang dunia di sekitar mereka dengan bermain dengan versi mainan dari obyek nyata. Seringkali mereka mengumpulkan berbagai model, misalnya mobil, kereta, atau pesawat terbang. Model-model ini jauh dari kenyataan, tetapi sang pembangun model itu justru belajar banyak dari beragaman mainan ini. Model itu menggambarkan esensi dari obyek nyata yang dirancang mirip dengan aslinya.Ekonom juga menggunakan model untuk memahami dunia, tetapi model seorang ekonom akan terbuat dari simbol dan persamaan matematis. Para ekonom membangun "mainan ekonomi" mereka untuk membantu menjelaskan variabel-variabel ekonomi, seperti GDP, inflasi dan tingkat pengangguran. Model-model ekonomi menggambarkan, sering dalam bentuk persamaan matematis, hubungan antarvariabel. Model-model ini begitu bermanfaat karena membantu kita untuk menghilangkan hal-hal yang tidak relevan dan memusatkan perhatian pada hubungan-hubungan yang penting secara lebih jelas.Model-model memiliki dua jenis variabel yaitu, variabel endogen dan variabel eksogen. Variabel endogen (endogenous variables) adalah variabel-variabel yang akan dijelaskan sebuah model. Variabel eksogen (eksogenous variables) adalah variabel-variabel yang nilainya ditentukan diluar model. Tujuan dari sebuah model adalah menunjukkan bagaimana variabel eksogen mempengaruhi variabel endogen. Dengan kata lain, variabel eksogen berasal dari luar model dan bertindak sebagai input model, sedangkan variabel endogen ditentukan di dalam model dan merupakan output model.Seni dalam ilmu ekonomi adalah dalam menilai apakah sebuah asumsi dapat menjelaskan dan apakah asumsi itu menyesatkan. Model apapun yang dikembangkan agar senyata mungkin akan menjadi terlalu rumit untuk dipahami setiap orang. Penyederhanaan merupakan bagian penting dari pengembangan model yang berguna. Namun, model-model itu mengarah pada kesimpulan yang salah jika mengabaikan ciri-ciri perekonomian yang penting bagi isu yang sedang diteliti. Karena itu, pembuatan model ekonomi membutuhkan perhatian dan akal sehat.


* Ragam Model
Para ekonom makro mempelajari banyak sisi dari perekonomian. Sebagai contoh, mereka mengkaji peran tabungan nasional dalam pertumbuhan ekonomi, dampak serikat pekerja terhadap pengangguran, pengaruh inflasi terhadap tingkat suku bunga, dan pengaruh kebijakan perdagangan terhadap neraca perdagangan serta kurs. Makroekonomi serumit perekonomian itu sendiri.Meskipun para ekonom menggunakan model untuk memecahkan seluruh persoalan ini, namun tidak ada model tunggal yang bisa menjawab semua pertanyaan. Seperti tukang kayu yang menggunakan beragam alat untuk pekerjaan yang berbeda, para ekonom menggunakan model-model yang berbeda untuk menjelaskan ekonomi yang berbeda. Karena itu, harus diingat bahwa TIDAK ADA SATU PUN MODEL TUNGGAL YANG "BENAR" YANG BERGUNA UNTUK SELURUH TUJUAN. Namun, ada begitu banyak model, yang masing-masing berguna untuk menjelaskan sisi perekonomian yang berbeda. Bidang makroekonomi adalah seperti pisau Swiss Army--seperangkat alat yang saling melengkapi tetapi berbeda, yang bisa digunakan dalam beragama cara pada situasi yang berbeda.Karena itu, banyak model berbeda yang menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berbeda dan yang membuat asumsi-asumsi yang berbeda. Ingatlah bahwa sebuah model hanyalah sebaik asumsi-asumsinya dan sebuah asumsi yang berguna untuk beberapa tujuan mungkin tidak tepat untuk tujuan lainnya. Ketika menggunakan model untuk menjawab pertanyaan, ekonom harus mengingat asumsi-asumsi yang mendasarinya, dan menilai apakah asumsi-asumsi itu layak untuk masalah yang
dihadapi.


*Harga: Fleksibel versus Kaku
Sekelompok asumsi akan memainkan peran penting--yaitu yang terkait dengan kecepatan penyesuaian upah dan harga. Para ekonom biasanya mengasumsikan bahwa harga barang dan jasa bergerak dengan cepat untuk menyeimbangkan jumlah yang ditawarkan dan jumlah yang diminta. Dengan kata lain, mereka mengasumsikan bahwa pasar bergerak ke arah keseimbangan penawaran dan permintaan. Asumsi ini disebut market clearing. Untuk menjawab sebagian besar pertanyaan, para ekonom menggunakan model-model market clearing.Namun, asumsi market clearing yang berkesinambungan tidak sepenuhnya realistis. Agar pasar menjadi clear secara berkesenimbungan, harga harus secara instan menyesuaikan diri terhadp perubahan penawaran dan permintaan. Namun, nyatanya banyak upah dan harga menyesuaikan diri dengan lambat. Kontrak tenaga kerja sering menetapkan upah hingga tiga tahun. Banyak perusahaan tidak mengubah harga produknya selama bertahun-tahun, misalnya penerbit majalah biasanya mengubah produknya setiap tiga atau empat tahun sekali. Meskipun model market clearing mengasumsikan seluruh upah dan hara adalah fleksibel, namun di dunia nyata sebagian upah dan harga adalah kaku/sulit berubah (sticky).Adanya kekauan harga tidak langsung membuat model market clearing kurang bermanfaat. Selain itu, harga tidak bersifat kaku selamanya; secara perlahan-lahan harga akan menyesuaikan diri terhadap perubahan penawaran dan permintaan. Model-model market clearing tidak menggambarkan perekonomian pada setiap waktu tertentu, tetapi menggambarkan bagaimana perekonomian secara lambat bergerak menuju keseimbangan. Karena itu, banyak ekonom makro percaya bahwa fleksibilitas harga adalah asumsi yang baik untuk mempelajari isu-isu jangka panjang, seperti pertumbuhan GDP riel yang kita amati dari dekade ke dekade.Untuk mempelajari isu-isu jangka pendek, seperti fluktuasi tahun ke tahun dalam GDP riel dan pengangguran, asumsi fleksibilitas harga kurang mengena. Selama periode jangka pendek, banyak harga bersifat tetap pada tingkat-tingkat yang ditetapkan sebelumnya. Karena itu, sebagian besar ekonom makro percaya bahwa kekuan harga merupakan asumsi yang lebih baik untuk mempelajari perilaku perekonomian dalam jangka pendek.


*Pemikiran Mikroekonomi dan Model-Model Makroekonomi
Mikroekonomi adalah studi tentang bagaimana rumah tangga dan perusahaan mengambil keputusan dan bagaimana para pengambil keputusan ini berinteraksi di pasar. Prinsip utama mikroekonomi adalah bahwa rumah tangga dan perusahaan berusaha mencapai optimalisasi--mereka melakukan hal yang terbaik yang bisa dilakukan untuk mereka sendiri berdasarkan tujuan dan hambatan yang mereka hadapi. Dalam model-model mikroekonomi, rumah tangga memilih pembeliannya untuk memaksimalkan tingkat kepuasan, yang disebut ekonom dengan utilitas (utility), dan perusahaan-perusahaan mengambil keputusan-keputusan produksi untuk memaksimalkan laba (profit) mereka.Karena peristiwa-peristiwa ekonomi muncul dari interaksi banyak rumah tangga dan banyak perusahaan, maka mikroekonomi dan makroekonomi memiliki keterkaitan yang sangat erat. Bila kita mempelajari perekonomian secara menyeluruh, kita harus mempertimbangkan keputusan-keputusan dari para pelaku ekonomi individu. Misalnya, untuk memahami apa yang menentukan pengeluaran konsumen total, kita harus memikirkan keluarha yang memutuskan berapa banyak uang yang harus dibelanjakan hari ini dan berapa yang harus ditabung untuk esok hari. Untuk memahami apa yang menentukan pengeluaran investasi total, kita harus memikirkan perusahaan yang memutuskan apakah akan membangun pabrik baru. Karena variabel-variabel agregat hanyalah merupakan jumlah dari variabel-variabel yang menggambarkan banyak keputusan individu, maka teori makroekonomi berdiri di atas pondasi mikroekonomi (microeconomic foundation). Karena, peristiwa-peristiwa makroekonomi muncul dari interaksi mikroekonomi, para ekonom makro menggunakan banyak sarana mikroekonomi.Meskipun keputusan-keputuasan mikroekonomi selalu melandasi model-model ekonomi, namun banyak model perilaku optimalisasi rumahtangga dan perusahaan bersifat implisit ketimbang eksplisit. Begitu pula, dalam banyak kajian makroekonomi, perilaku optimalisasi rumahtangga dan perusahaan bersifat implisit.

Reference:
Macroeconomics 5th edition, Worth Publisher, 2003, N. Gregory Mankiw.